Ganjar : Jangan Minder Jadi Orang Indonesia

By Abdi Satria


nusakini.com-Semarang- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengajak semua masyarakat untuk terus mencintai Indonesia. Di tengah gempuran modernitas saat ini, bangsa Indonesia tidak boleh minder saat bergaul dengan bangsa lain. 

Hal itu disampaikan Ganjar saat menghadiri acara Hari Jadi ke-35 Padepokan Wulan Tumanggal Kabupaten Tegal, Minggu (8/9). Menurutnya, saat ini Indonesia juga sudah semakin maju dan tidak kalah hebat dengan negara lain. 

“Siapa bilang negara ini tidak maju. Jangan minder jadi orang Indonesia, karena ini negara besar. Negara kita ini luar biasa, negara lain tidak ada yang seperti Indonesia,” kata mantan anggota DPR RI ini. 

Gubernur menceritakan kisah Cak Nun saat ditanya seseorang tentang kondisi Indonesia. Dalam kisah itu, Cak Nun ditanya mengapa negara lain lebih maju dari Indonesia, padahal Indonesia memiliki segalanya. 

Jawabannya Cak Nun lanjut Ganjar begitu menyenangkan. Kata Cak Nun, Indonesia itu bukan negara tertinggal, bahkan dalam beberapa sisi lebih maju dari negara lain. 

“Contohnya, kalau di Amerika mau mencari makan susah saat malam hari, di Indonesia keluar sebentar sudah banyak penjual makanan. Sega goreng ya akeh (penjual nasi goreng banyak), jajal penak nang ngendhi (coba enak dimana),” ucap Ganjar menirukan. 

Orang nomor satu di Jawa Tengah ini juga pernah menemukan cerita tentang banyaknya profesor di Amerika yang masih menggunakan handphone jadul. Padahal di Indonesia, hampir semua masyarakat sudah menggunakan smartphone. 

“Itu kalau negara kita tidak maju, tidak mungkin bisa. Meskipun tidak sedikit pula yang handphone-nya itu dari hasil ngutang (berhutang),” terangnya disambut tawa. 

Diakui, kondisi kemajuan bangsa saat ini tidak hanya diukur dari berapa besar pendapatannya, pengeluarannya atau kekayaannya. Saat ini, ada satu hal yang menjadi ukuran maju tidaknya sebuah bangsa, yakni indeks kebahagiaan. 

“Nah kalau soal bahagia, mana ada orang lain yang sebahagia orang Indonesia. Ketemu orang di manapun pasti mrenges (tersenyum). Semua saling tolong menolong, berkumpul dan menyenangkan orang lain. Coba, masih tidak percaya kalau negara ini negara maju,” tegasnya 

Sementara itu, Pembina Padepokan Wulan Tumanggal II, Romo Guru Kanjeng Raden Aryo Suryaningrat II mengatakan, padepokan tersebut didirikan sebagai wadah melestarikan tradisi dan kebudayaan tradisional. Selain itu, Padepokan Wulan Tumanggal juga menjadi tempat untuk semua orang bisa berekspresi dan bercanda bersama. 

“Melalui hal kecil yang kami lakukan, kami berharap dapat membantu pemerintah mewujudkan pemerintahan yang baik dan tetap menjunjung tinggi nilai budaya serta kearifan lokal,” ucapnya. 

Acara Hari Jadi Padepokan Wulan Tumanggal tersebut dihadiri oleh ratusan masyarakat. Selain para pengikut padepokan itu, acara juga dihadiri Bupati Tegal Umi Azizah, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono. (p/ab)